Statemen Case berbeda dengan statemen if untuk memilih dari dua kondisi
yang berbeda berdasarkan ekspesi boolean, statemen
Case digunakan untuk memilih
jika terdapat lebih dari dua kondisi yang setiapnya memerlukan penanganan yang
berbeda (Fathul Wahid, 2004. Dasar Dasar Algoritma dan Pemrograman : Andi
Yogyakarta).
Aturan penulisan
statemen Case sebagai berikut :
case variabel
of
konstanta1 : statemen1;
konstanta2 : statemen2;
…
konstantaN : statemenN;
end;
penjelasan diatas :
Pada bagian variabel di atas adalah nama variabel
yang kita gunakan pada bagian deklarasi sebelumnya. Lalu dari konstanta1 hingga
konstantaN adalah harga masukan(nilai input) atau case label yang berbanding
dengan variabel, sedangkan pada statemen1 hingga statemenN adalah nilai masukan
sebagai harga keluaran atau proses.
Aturan pada statemen case yaitu :
1. Variabel
yang digunakan pada bagian statemen case harus bersifat ordinal yaitu integer
dan char.
2.
Berapapun jumlah statemen case harus
bersamaan dengan setiap konstanta, setiap satu statemen atau lebih dari
variabel harus memiliki nilai yang sama dengan variabelnya(berasosiasi).
3.
Setiap Case(konstanta) diikuti dengan
nilai yang akan dibandingkan dengan titik dua.
4.
Compiler akan
mengevaluasi ekspresi case. Jika salah satu dari nilai case label ini sesuai
dengan nilai ekspresi, pernyataan yang mengikuti label ini dijalankan. Setelah
itu, program akan berakhir.
5. Jika
input case label tidak tersedia pada daftar case label yang kita buat maka
tidak akan di proses terkecuali menggunakan case-of..else.
6. Case
label bisa berupa sebuah nilai,konstanta atau range/jangkauan nilai yang bukan bertipe
real
Sebagai
contoh sekaligus syarat tugas dari Dosen Pa Irwan Budiman. Soalnya buat program
fotocopy dengan jenis kertas berbeda dengan keterangan apabila kertas no 1 =
folio,no 2 = Quarto,no 3 = A4,no 4 = A3 dengan harga Rp 150 folio, Rp 100 Quarto, Rp 200 A4,
dan Rp 400 A3. Maka syntax programnya menggunakan pascal seperti berikut :
program
fotocopyV2;
uses crt;
var jum,kode,bayar
: integer;
Begin
clrscr;
write (‘jumlah
kertas : ‘);
readln (jum);
write(‘jenis
kertas (1= Folio Rp 150, no 2=Quarto Rp 100, no 3=A4 Rp 200, no 4=A3 Rp 400 : ’);
readln (kode);
case kode
of
1 : bayar:=
jum*150;
2 :
bayar:= jum*100;
3 :
bayar:= jum*200;
4 :
bayar:= jum*400;
end;
writeln (‘jumlah
bayar : ‘,bayar);
end.
jika syntax program telah ditulis seperti di atas maka akan seperti di bawah ini :
ketika program dijalan pertama kali maka akan tampil seperti dibawah ini
contoh kita memasukan jumlah kertas 10 kemudian memilih jenis kertas 1 maka hasilnya seperti dibawah :
Algoritma nya dalam bentuk flow chart berdasarkan syntax diatas yaitu :
Mungkin penjelasan saya masih susah dimengerti dan terdapat kesalahan. sekian dan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar